Pages

Friday 2 September 2016

Seri Hortensia #4: Keluarga Departemen Ilmu Komunikasi

Tahun 2012, saat SNMPTN, saya memilih S1 Reguler Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia sebagai pilihan pertama sekolah tinggi saya. Dan ternyata, semesta memang mengizinkan saya kuliah disini.





Selama empat tahun saya kuliah, ada orang-orang yang menemani proses belajar menyenangkan saya. Mulai dari semester satu saat saya masih cupu, hingga semester delapan dengan segala keribetan administrasi kelulusan. Mereka ini pahalawan tanpa tanda jasanya departemen komunikasi. Squad Sekre, haha. Yang paling terkenal mungkin Mas Gugi. Mas-mas kalem yang kadang bisa jadi jahat. Mas Gugi ini administratornya prodi reguler. Dari semester satu beliau sering nge-japri (bayangkan mulai jaman SMS sampai sekarang lewat chat) buat ngabarin masalah pergantian kelas, atau pesan dosen. Bocah-bocah juga suka banget tanya-tanya ke Mas Gugi, dari yang paling penting sampai pertanyaan remeh yang bikin mas Gugi sebel. Sampai-sampai nih ya, pernah suatu ketika mas Gugi ganti nomor dan nggak bilang ke mahasiswa manapun nomor barunya haha. Sabar ya Mas.

Anggta squad sekre kedua yang nggak kalah terkenal adalah Mbak Indah. Saya kenal Mbak Indah karena dulu pernah pinjam buku untuk dipakai di kelas. Kalau mas Gugi diributi sama anak reguler, Mbak Indah ini yang paling sering direcoki sama anak paralel buat urusan ini itu. Ada juga Mbak Sherly yang suka ditanya-tanya karena yang paling muda diantara semuanya. Mbak Indah dan Mbak Sherly ini yang dulu suka saya tanya terus-terusan tentang jadwal sidang saya yang nggak kunjung ada. Makasih ya Mbak-Mbak, saya akhirnya sudah sidang kok ^^. Anggota squad yang lain adalah bang Zul. Segala macam urusan kelulusan berhadapannya sama bang Zul. Masalah outline, tenggat, berkas-berkas, kabar-kabar, semuanya sama bang Zul. Wah, kalau sudah deket-deket tenggat, Bang Zul susah kelihatan karena kerumunan mahasiswa deadliner yang suka ngerubungin bang Zul, tanya-tanya.

Membicarakan kehidupan departemen komunikasi pasti tidak pernah lepas dari membicarakan dosennya. Delapan semester saya kuliah, dan ada beliau-beliau ini yang membagi ilmunya kepada saya:

Ada Mbak Oci yang super baik. Saya dapat tiga mata kuliah bersama Mbak Oci: Pengantar Ilmu Komunikasi (PIK), Teori Komunikasi (tekom), dan Komunikasi Antar Pribadi (KAP). Kelas-kelas Mbak Oci adalah kelas-kelas yang membuat saya selalu ingin tampil dan membuktikan bahwa saya pintar. Dan ini membuat Mbak Oci berekspektasi pada saya. Saya ingat betul dulu saya dipanggil sama Mbak Oci pasca-UTS PIK karena nilai UTS saya cuma 60 (hasil dari kesombongan yang berujung pada tidak belajar dan kebodohan). Terharu banget, seorang dosen mau nanya ke mahasiswanya "Kamu kenapa? Saya kecewa lihat nilai UTS kamu" dan itu yang ngebuat saya jadi belajar keras untuk UAS, juga untuk dua mata kuliah sesudahnya sebagai rasa terima kasih karena saya diekspektasikan lebih baik (dan well nilai saya jadi bagus memang karena belajar).

Ada juga Mbak Nina, yang meminjamkan pada saya setumpuk buku untuk skripsi. Saya pernah mengulang kelas Mbak Nina sekali. Dan beliau benar-benar memiliki naluri keibuan yang sangat. Beliau kerap memastikan saya hadir dan berpartisipasi dalam kelas. Beliau mengajak saya bicara dengan sangat dewasa dan saya sungguh berterima kasih untuk itu.

Mbak Inaya, adalah pembimbing akademis saya. dan saya tidak akan pernah lupa hari dimana beliau datang pada saya, dan bertanya "Kamu Bestari ya? Mau magang di Puskakom nggak?". Beliau sungguh mengajarkan banyak hal buat saya. Baik itu lewat materi-materi di kelas, diskusi-diskusi di puskakom, juga lewat obrolan-obrolan sambil lalu. Beliau dengan segala prestasi kehidupannya (awal tiga puluhan, doktor, ketua puskakom, ibu satu anak, cantik) dan segala pengetahuannya, dan tetap memandang mahasiswanya sebagai orang-orang dengan potensi berpikir yang sama. Sungguh Mbak, saya belajar banyak. Jangan kapok ya Mbak, sama saya.

Dan karena laman ini ceritanya laman terima kasih untuk skripsi, saya juga berterima kasih pada mas Hasyim yang telah memperkenalkan dunia analisis teks dan menjadi dosen pertama yang menyaring bakal tulisan skripsi saya, Mbak Donna yang berulang kali saya mintai saran, Mas Firman yang sempat menjadi pembimbing selama Mbak Oni pergi, Mbak Ken yang banyak memberi masukan dalam sidang outline dan skripsi, juga mas Pinckey yang menjawab beberapa keraguan saya. Terima kasih sudah menyempurnakan skripsi saya yang banyak cacat ini.


4. Jajaran dosen dan staf Departemen Ilmu Komunikasi yang sudah menemani proses pembelajaran menyenangkan sejak semester satu. Mbak Oci, Mbak Titut, Mbak Nina, dan Mbak Inaya yang telah berbagi ilmu dalam kelas, dan membagi hakikat menjadi perempuan sekaligus akademisi yang sesungguhnya. Mas Pinckey, Mbak Ken, Mas Firman, Mas Hasyim, Mbak Donna yang telah banyak memberi ilmu dan masukan untuk kelancaran skripsi ini. Tak lupa juga Mas Gugi, Mbak Sherly, Mbak Indah, Bang Zul yang rela direpotkan dengan segala macam urusan berkas dan administrasi saya yang bandel ini, terima kasih.

No comments:

Post a Comment