Friday, 18 December 2015
Thursday, 10 December 2015
Week 12: How is The Feeling?
Hmmm.. Rasanya? Kayak inget balik ke awal tahun dan kita sama-sama janji bakal ngebikin tahun ini tahun yang bakal dikenang semua orang karena prestasinya.
Selamat untuk treble-nya
Akhir Tahun Terakhir
Selama kuliah, ini akhir tahunku yang keempat.
Dan selama empat tahun mengalami akhir tahun di kampus senja ini, ada yang khas dari cara FISIP menutup tahun.
FISIP selalu menutup tahun dengan semangat kompetisi. Kompetisi dimana-mana. Olim, OIM, Artwar, Gelmab, Limas (kompres), FPG (Olimfis), semua kompetisi. Mungkin karena itu, akhir tahun di FISIP selalu diwarnai dengan kebahagian kemenangan, haru perjuangan, dan optimisme kesempatan kedua. Karena baik kalah maupun menang dalam kompetisi apapun itu, yang dicari selalu adalah perbaikannya dan bagaimana menutup kompetisi di tahun depan dengan lebih baik lagi. Bagaimana menjadikan kompetisi di tahun depan lebih manis lagi. Karena sesungguhnya kompetisi adalah tentang perjuangan dan persaudaraan...
FISIP selalu menutup tahun dengan cerita. Semua orang menjadi jumawa dan menggembar-gemborkan apa saja yang sudah dilakukannya sebelum menutup tahun. Maka FISIP di akhir tahun selalu penuh dengan cerita-cerita kontribusi yang membuat iri siapapun yang mendengarnya dan membuat tinggi siapapun yang bercerita. Cerita-cerita ini seolah menjadi pembuktian, seolah diceritakan karena sang pencerita ingin mencari pembelaan dan pembenaran akan hal-hal lain yang lalai dilakukan. Menjadi ilusi kepuasan diri bahwa aku sudah melakukan banyak dan bermanfaat untuk orang lain. Ah, FISIP di akhir tahun memang penuh dengan hati yang bernanah.
FISIP selalu menutup akhir tahunnya dengan awal. Karena berakhir selalu berarti kembali ke awal. Maka akhir tahun adalah sarana menyiapkan awal tahun yang baik. Untuk segala-galanya. Pembicaraan tentang masa depan terdengar dimana-mana, entah apakah yang dibicarakan adalah masa depan penuh pikiran matang atau hanya tergesa menunjukkan kemampuan, tanpa sadar menjadi antitesis bagi tahun yang bahkan belum berakhir ini. FISIP di akhir tahun selalu penuh kecurigaan dan semangat tinggi untuk awal tahun. Bukan, bukan karena terburu ingin meninggalkan tahun ini, tapi karena cintanya pada FISIP untuk terus mengambil langkah baru.
FISIP di akhir tahun. Mungkin karena ini akan menjadi akhir tahun yang terakhir, rasanya berbeda buatku. Rasanya lebih meyentuh haru. Karena yang dikenang bukan hanya tahun ini, tapi juga tahun lalu, dua tahun lalu, tiga tahun lalu. Rasanya lebih haru karena akhir tahun ini akan menjadi yang terakhir. Terakhir dinikmati di depan panggung bersama sekumpulan orang irasional yang merelakan banyak waktunya. Terakhir dinikmati dengan berjalan-jalan malam di lorong-lorong kampus. Terakhir dinikmati dengan menantikan tegangnya kompetisi, atau curiga pada awal tahun nanti.
Menjadi sangat haru karena ternyata bila melihat ke belakang, jejak-jejak yang tertapak sudah sangat panjang. Melewati banyak haru gembira sedih murka yang lain. Melewati banyak wajah orang lain. Banyak kenangan lain. Akhir tahun ini menjadi berbeda karena mungkin, menjadi akhir yang manis. Yang meskipun dibawa dengan hati bernanah, tapi ternyata tak ada penyesalan tertinggal di dalamnya. Yang meskipun diiringi rasa curiga, terdapat kepercayaan di dalamnya. Yang meskipun di gemuruh oleh rasa sedih, ada janji bahwa akan ada orang-orang lain yang menjaga, dengan sama cintanya...
Tolong dijaga...
Dan buat tak ada yang pernah menyesal ketika akhir tahun selanjutnya datang
Dan tak ada yang mengutuk ketika awal tahun selanjutnya tiba
Dan selama empat tahun mengalami akhir tahun di kampus senja ini, ada yang khas dari cara FISIP menutup tahun.
FISIP selalu menutup tahun dengan semangat kompetisi. Kompetisi dimana-mana. Olim, OIM, Artwar, Gelmab, Limas (kompres), FPG (Olimfis), semua kompetisi. Mungkin karena itu, akhir tahun di FISIP selalu diwarnai dengan kebahagian kemenangan, haru perjuangan, dan optimisme kesempatan kedua. Karena baik kalah maupun menang dalam kompetisi apapun itu, yang dicari selalu adalah perbaikannya dan bagaimana menutup kompetisi di tahun depan dengan lebih baik lagi. Bagaimana menjadikan kompetisi di tahun depan lebih manis lagi. Karena sesungguhnya kompetisi adalah tentang perjuangan dan persaudaraan...
FISIP selalu menutup tahun dengan cerita. Semua orang menjadi jumawa dan menggembar-gemborkan apa saja yang sudah dilakukannya sebelum menutup tahun. Maka FISIP di akhir tahun selalu penuh dengan cerita-cerita kontribusi yang membuat iri siapapun yang mendengarnya dan membuat tinggi siapapun yang bercerita. Cerita-cerita ini seolah menjadi pembuktian, seolah diceritakan karena sang pencerita ingin mencari pembelaan dan pembenaran akan hal-hal lain yang lalai dilakukan. Menjadi ilusi kepuasan diri bahwa aku sudah melakukan banyak dan bermanfaat untuk orang lain. Ah, FISIP di akhir tahun memang penuh dengan hati yang bernanah.
FISIP selalu menutup akhir tahunnya dengan awal. Karena berakhir selalu berarti kembali ke awal. Maka akhir tahun adalah sarana menyiapkan awal tahun yang baik. Untuk segala-galanya. Pembicaraan tentang masa depan terdengar dimana-mana, entah apakah yang dibicarakan adalah masa depan penuh pikiran matang atau hanya tergesa menunjukkan kemampuan, tanpa sadar menjadi antitesis bagi tahun yang bahkan belum berakhir ini. FISIP di akhir tahun selalu penuh kecurigaan dan semangat tinggi untuk awal tahun. Bukan, bukan karena terburu ingin meninggalkan tahun ini, tapi karena cintanya pada FISIP untuk terus mengambil langkah baru.
FISIP di akhir tahun. Mungkin karena ini akan menjadi akhir tahun yang terakhir, rasanya berbeda buatku. Rasanya lebih meyentuh haru. Karena yang dikenang bukan hanya tahun ini, tapi juga tahun lalu, dua tahun lalu, tiga tahun lalu. Rasanya lebih haru karena akhir tahun ini akan menjadi yang terakhir. Terakhir dinikmati di depan panggung bersama sekumpulan orang irasional yang merelakan banyak waktunya. Terakhir dinikmati dengan berjalan-jalan malam di lorong-lorong kampus. Terakhir dinikmati dengan menantikan tegangnya kompetisi, atau curiga pada awal tahun nanti.
Menjadi sangat haru karena ternyata bila melihat ke belakang, jejak-jejak yang tertapak sudah sangat panjang. Melewati banyak haru gembira sedih murka yang lain. Melewati banyak wajah orang lain. Banyak kenangan lain. Akhir tahun ini menjadi berbeda karena mungkin, menjadi akhir yang manis. Yang meskipun dibawa dengan hati bernanah, tapi ternyata tak ada penyesalan tertinggal di dalamnya. Yang meskipun diiringi rasa curiga, terdapat kepercayaan di dalamnya. Yang meskipun di gemuruh oleh rasa sedih, ada janji bahwa akan ada orang-orang lain yang menjaga, dengan sama cintanya...
Tolong dijaga...
Dan buat tak ada yang pernah menyesal ketika akhir tahun selanjutnya datang
Dan tak ada yang mengutuk ketika awal tahun selanjutnya tiba
"If you want to know what a man's like,
take a good look at how he treats his inferiors,
not his equal"
-Sirius Black-
Pada tersenyum atau tidaknya seseorang pada pedagang tisu
Pada terucap atau tidaknya terima kasih pada supir bikun
Pada cara memilih jalan saat ibu-ibu penyapu tengah menyapu jalan
Pada sopan atau tidaknya pada yang lebih muda
Pada berteriak atau tidaknya pada bucil saat mau pesan teh tarik
How we treats them define our qualities
Saturday, 5 December 2015
(That Thing They Called) Manners
As I'm going older and older, I found myself critics easily about younger people. One thing I critics most is manners.
I don't know is it because I'm a javanese, or because my family hold manners value highly, or because everyone else doesn't think much about manners, but I do found it very hard to find people with manners here in the place I'm staying, nowadays.
To find people that says, "excuse me" before passing by
To find people that says, "What can I help with?" when seeing someone in a hard time
To find people that says, "I'm sorry I couldn't attend" when he can't
To find people that speak soft in front of elder
that smile alot for other people
and help alot
well behaved
manners
Is it a very difficult request? Or is it actually a quest?
I don't know is it because I'm a javanese, or because my family hold manners value highly, or because everyone else doesn't think much about manners, but I do found it very hard to find people with manners here in the place I'm staying, nowadays.
To find people that says, "excuse me" before passing by
To find people that says, "What can I help with?" when seeing someone in a hard time
To find people that says, "I'm sorry I couldn't attend" when he can't
To find people that speak soft in front of elder
that smile alot for other people
and help alot
well behaved
manners
Is it a very difficult request? Or is it actually a quest?
Subscribe to:
Posts (Atom)