Pages

Monday, 18 February 2013

Filsafat

Sudah dua kali pertemuan suatu mata kuliah menarik. Filsafat. Apa sih yang biasa orang lihat dari filsafat? Freak? Aneh? Susah? Rumit? Ya, filsafat memang tentang semua hal itu. Tapi, bukan berarti itu menjadi halangan bagi kita untuk takut belajar filsafat kan? Belajar filsafat itu lumayan seru lo.

Kita belajar untuk terus menerus mengajukan pertanyaan dalam hidup. Dan setelah satu pertanyaan terjawab, kita akan menjadikan jawaban tersebut pertanyaan. lagi dan lagi, terus menerus hingga kita mati.

Filsafat sendiri berasal dari bahasa Yunani. Philos yang artinya kekasih. Dan Sophia yang artinya kebijaksanaan. Jadi filsafat artinya kekasih kebijaksanaan. Don't you feel the same? Habiibati juga berarti kekasih dan Bestari berarti kebijaksanaan. Jadi Habiibati Bestari juga berarti kekasih kebijaksanaan.

Aku adalah filsafat. Itu beban yang berat.

Wednesday, 13 February 2013

Fatwa

Mintalah fatwa pada hatimu. Kebaikan adalah sesuatu yang membuat jiwa dan hati tenang. Dan keburukan adalah sesuatu yang membuat jiwa gelisah dan hati bimbang.

Hati, apa kau disana? Apa kamu mendengarku? Kenapa kamu tak bisa memberikan ketenangan itu? Apa karena ini salah? Tidak, ini tidak salah. Aku hanya bimbang. Bisakah kau berikan fatwa itu padaku? Aku meminta. Aku ingin jawaban. Apa yang harus kulakukan kini? Aku hanya mampu percaya padamu. Meski siapa yang tahu bagaimana dirimu sesungguhnya.

Tapi, sungguh... Berikan aku fatwa mu..

Wednesday, 30 January 2013

Memberi Arti

Sudah enam bulan ya.. Lulus SMA... Entah apakah tempat ini sedemikian suck-nya, atau karena kalian sedemikian irreplaceble-nya, atau karena hati ini yang berpenyakit sehingga selalu gagal move-on. Selalu terpaku di tempat yang sama, mencoba mengulang. Meski sang waktu terlalu jahat untuk membiarkan kita menyimpan segalanya hanya sebagai kenangan.. Cuma sebatas kenangan

"Karena itulah, cinta, kenangan.. Karena hal-hal itulah manusia dapat bertahan hidup"

Dan mungkin, aku dapat bertahan hidup disini, karena dasar kenangan-kenangan yang terekam dalam kepalaku. Karena dasar cinta yang sedemikian besarnya dalam hatiku. Terhadap tempat itu, terhadap kalian. Mungkin aku berhasil bertahan disini, karena ada ilusi yang terus mendorongku untuk merubah tempat ini menjadi seperti disana, atas dasar kenangan.

"Mencintai berarti kita jadi tergerak untuk melakukan sesuatu yang baik, yang terbaik. Membuktikan kalo kita baik. Mencintai itu berarti bakal ada perubahan seiring cinta yang semakin besar. Ada pengorbanan untuk meninggalkan beberapa hal. Nggak masalah in the end bakal memiliki atau tidak, tapi energi positifnya ada. Karena ketika kamu memberi cinta, kamu akan menerima sama besarnya. Cuma kamu gak bakal tahu bakal nerima dari siapa"

Aku cinta tempat itu. Orang orang di dalamnya. Bau hujannya. Desir anginnya. Semuanya. Setiap sudut tempatnya dan setiap waktu yang kulalui disana. Banyak penyesalan yang tertinggal. Cukup banyak hingga nggak bisa disebutkan di sini. Cukup banyak hingga aku ingin mengulangnya sekali lagi.

Tapi secinta apapun aku. Sesusah apapun untuk pergi dan beranjak, karena hatiku tertinggal disana, sebagai kenangan sudah cukup kan? Dibukukan dalam memori sudah cukup kan? Dan kurasa aku akan mampu bertahan disini dengan memori tentang kalian. Iya, kalian. Yang aku cintai sepenuh hati.

Kalian, yang memberi cinta sama besarnya pada makhluk hina ini, memberiku arti.

Wednesday, 19 December 2012

To You

Nggak kerasa ya, sudah Ujian Akhir Semester aja tiba-tiba. Berarti secara akademis, sudah satu semester disini. Jadi orang Depok. Jadi mahasiswa. Sudah satu semester, tapi grup whatsApp nya masih ramai sekali. Sudah satu semester tapi masih suka bercanda. Masih sering cerita. Tempat itu masih jadi tempat sampah cerita kehidupan. Sudah satu semester tapi entah kenapa still dare to care. Masih mengikuti perubahan yang terjadi. Turut mencari solusi.

Baru satu semester disini. Tapi sudah rindu. Rindu berat. Membuncah ke kepala, ke ubun-ubun, hingga terkadang membawa memori ini kembali kepada kenangan-kenangan. Memutarnya layaknya film indah yang akhirnya selalu bahagia. Meski kita belum sampai pada akhirnya. Rindu sekali, mengalir ke seluruh tubuh, memaksanya mengingat lagi, setiap peristiwa, setiap emosi, setiap kebodohan yang takkan mungkin bisa diulangi betapapun aku memohon dan bersimpuh pada sang malaikat penjaga waktu.

.......

.......

Rindu..

Because... I was called a genius

Sudah dari semalem sebel. Karena banyak sekali spoiler muncul di linimasa twitter. Mereka bilang Neji mati. Buat yang suka sama Naruto, setidaknya pernah baca sampai buku yang ke-sekian-belas pasti tahu siapa Neji. Hyuuga Neji. Sebenernya Neji bukan karakter favoritku, tapi entahlah, tiba-tiba ingin membuat tulisan tentangnya.

Kalo bicara tentang Neji, artinya kita bicara tentang takdir. Hidupnya nggak bisa dilepaskan dari takdir.  Dia bahkan pernah mikir bahwa takdir itu sudah pasti, nggak bakal bisa diubah.

Sebenernya takdir itu apa sih? Apakah suatu garis yang benar-benar udah strict ada? Lantas, kalau memang begitu, untuk apa kita harus mati-matian berusaha? Hmmm, kalo dalam islam, takdir itu ada dua jenisnya, ada yang bisa diubah dan ada yang tidak. Kematian, jodoh, adalah hal mutlak yang nggak bisa diubah. Tapi memilih kematian itu bisa. Dengan cara apa kita akan mati? Cara mulia dan akan didukai oleh banyak orang kah. Atau cara hina yang tak seorang pun akan mau mengingatnya. Dan Neji memilih bagaimana dia mati, akhirnya.

Belajar dari Neji adalah belajar dari seorang yang genius. Yang memang dilahirkan dengan kemampuan diatas rata-rata. Tapi melihat Neji juga bisa menjadi pelajaran, bahwa tulus itu penting. Bahwa memaafkan itu penting. Melihat Neji itu belajar tentang membuka hati dengan memaafkan orang lain, dengan tulus. Melihat Neji itu belajar untuk terus mengoptimalkan kemampuannya meski ia adalah jenius.

Hmm, entahlah, mungkin setiap orang akan merasa melihat sebagian dirinya dari Neji. Angkuh. Pintar. Takut pada takdir.

Dan melihat Neji mati, mengingatkanku pada bagaimana nanti aku akan mati. Neji memilih caranya untuk mati: melindungi Hinata dan Naruto. Lantas siapa yang akan kulindungi dengan kematianku nanti?

"Because... I was called a genius"