Pages

Monday 14 May 2018

Life: Episode Wisuda

Halo!
Ceritanya malam ini saya sedang bersihin folder-folder di laptop supaya lebih rapi. Terus saya nggak sengaja buka folder foto-foto wisuda. Jadi mikir banyak sih hahaha.

Yang pertama, wah time did fly so fast. Foto-foto wisuda ini diambil bulan Agustus 2016, hampir dua tahun yang lalu. Saya jadi mikir lagi, kok rasanya baru minggu lalu ya wisuda? Saya sudah buat apa saja di kehidupan paska-kampus saya? Sudah sejauh mana saya menjalani mimpi-mimpi yang saya gantung dulu? Ternyata semakin usia kita nambah, waktu benar-benar jadi hal yang luar biasa berharga. Apalagi saya lihat-lihat fotonya sambil mikir, si A dan si B yang saat itu foto sama saya sekarang di mana ya, kabarnya bagaimana ya. Padahal baru dua tahun ya, tapi sudah banyak yang lepas kontak :"

Renungan yang terlintas lagi adalah, wow, so so so many people care about me. Dan saya selalu lupa bersyukur untuk itu. Di foto-foto wisuda saya (diambil oleh adik saya yang suka candid), banyak sekali terekam wajah-wajah hangat dan pelukan-pelukan erat. Sungguhan deh, saya merasa disayang sama banyak orang. Bukan tentang banyaknya bunga dan hadiah yang saya dapat ya (meski saya juga suka bagian itu), tapi tentang ucapan perpisahan dari junior-junior, senior-senior, bahkan rekan kerja yang hanya pernah saya temui beberapa kali. Rasanya seolah saya memang bagian dari hidup mereka, seolah saya memberikan manfaat (meski sedikiiit sekali) di kehidupan-kehidupan lain.

Gosh, I really should be grateful... 

Pelajaran moralnya, buat kalian yang merasa nggak berguna dalam hidup atau merasa nggak disayangi sama siapapun, kita nggak akan pernah tahu. Kita nggak akan pernah tahu siapa yang melihat kita saat berbuat apa. Kita nggak akan tahu kita membantu orang dalam bentuk apa dan seberapa besar kehadiran kita ternyata bermakna buat orang lain. Jadi be kind, for everyone we meet is fighting a hard battle (Ian McLaren). Jadi kita harus baik sama orang, nggak peduli apa, karena kita nggak tahu kapan kebaikan itu bakal balik ke kita. Kita nggak tahu kapan hidup kita ternyata bisa jadi inspirasi buat orang lain, sehina apapun hidup kita. Seperti kata Lee Hwi In dalam bukunya A Traveler's Read, someone's life may become another's scenery.

Yang terakhir, lihat-lihat foto kampus emang selalu bikin kangen berat!







No comments:

Post a Comment