Pages

Monday, 3 March 2014

Cara Pandang

Kemarin, bukan kemarin juga sih, yah beberapa hari yang lalu, habis ngobrol sama senior. Mulai dari di tangga, di lapangan, sampe akhirnya tiduran di lapangan sambil ngeliatin langit Depok yang merah dan nggak ada bintangnya.

Kita ngobrolin banyak hal, masalah orang-orang, masalah ekspektasi, masalah kritik. Tapi kemarin aku ngomong sesuatu yang kalo dipikir-pikir, iya juga ya (?)

"Sedih deh, ketika kita ada di tempat yang sama tapi orang lain nggak bisa ngelihat keindahan yang sama yang kita lihat"

Iya, sedih deh. Asli. Kita berdiri di depan meja yang sama. Aku melihat gelasnya setengah penuh tapi ada yang ngelihat gelasnya setengah kosong. Kita berdiri di lapangan yang sama, aku melihat bunga liar warna ungu tapi ada yang ngelihat rumput liarnya aja. Kita berdiri menghadapi laut yang sama, aku terpesona pada ombaknya tapi ada yang merasakan asin airnya aja.

Hidup memang bergantung pada cara pandangnya sih ya. Aku menganut prinsip hidup tanpa penyesalan. Jadi ya, hidupku kubuat semenyenangkan itu. Tapi bakal lebih indah lo kalo semua bisa melihat hal sama indahnya. Atau nggak ya? Karena keindahan akhirnya jadi barang murah yang bisa dilihat semua orang? Ah, sudahlah.

"Bagaimana cara kita mengubah masa lalu? Dengan mengubah cara pandang kita terhadapnya"

No comments:

Post a Comment