Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan kehidupanku. Bagaimana bisa seorang anak yang suka bolos, yang matematikanya pernah dapat 3 bisa ranking satu di kelasnya? Bagaimana bisa seorang anak yang bahkan shalatnya belum sempurna bisa menjadi murid SMP 3? Dan disana ia berkarya. Disana ia belajar menjadi pemimpin bersamaan dengan mengukir nama di piala peringkat satu lagi. Bagaimana bisa seorang anak pemalas yang suka tidur mendapatkannya? Ia bahkan terdaftar menjadi siswa SMA Negeri 5 mengalahkan ratusan orang. Yang tes nya ia lalui tanpa persiapan. Itu semua, tak lebih dari sebuah keajaiban. Rentetan keajaiban sepanjang hidupku. Tapi siapa yang menjamin keajaiban itu terulang. Sekarang. Seiring dengan semakin aku mengenal Tuhan. Seiring dengan bertambah panjangnya daftar orang yang kusayangi. Aku lebih akrab dengan kata belajar. Aku lebih senang di jalan perjuangan. Dan bila keajaiban itu sekali lagi datang. Membawaku ke kampus kuning. Aku tak kan heran. Karena keajaiban kali ini, benar-benar akan menjadi buah perjuangan yang selama ini kulakukan.
280420121515
Grand city
Itu adalah sepotong mimpiku yang tertulis. Dan aku tercengang. Kini aku terdampar di kampus kuning. Keajaiban yang telah kupastikan.
No comments:
Post a Comment