Serem ya.. Belakangan banyak diwejangi..
"Harus di filter info yang masuk"
"Disana itu banyak ideologi"
"Nilai yang dianut tiap orang, batasnya sudah mulai memudar"
"Kalau mau ambil keputusan, minta pertimbangan orang lain juga"
"Disana dekat dengan jantung politik"
Serem banget dibilang begitu... Jadi takut... Apa aku bisa bertahan? Aku bukan orang dengan pendirian kuat. Idealitas ku juga tanpa ilmu. Aku sering melakukan sesuatu tanpa tujuan. Apa aku bisa melindungi diri dengan baik disana? Semoga...
"Saling mengingatkan ya bes"
Belakangan sering ditanya, "keterima dimana?"
"Di universitas anu"
"Waaah, selamat ya"
"Doakan ya"
"Loh kan sudah masuk toh?"
Aku masih butuh doa kalian tau. Biar selamat disana. Biar ketika pulang, aku masih Bestari. Mungkin Bestari yang berubah, tapi ke arah perbaikan dan kedewasaan..
Bismillah...
Sunday, 15 July 2012
Thursday, 24 May 2012
Jembatan? Atau mercusuar?
Somebody ask me about that
Aku bilang, aku lebih suka mercusuar. Kaena dia juga kuat. Dia tetap berdiri dengan kokoh di pantai yg berdebur ombak. It gives hope for the clueless one in the sea. Ketika melihat cahaya ny bahkan dari jauh orang akan berpikir, "aku pulang." Mercusuar itu sebuah harapan di laut lepas yang luaaaaaas, yang selalu pingin dilihat sama pelaut manapun di ujung pelayarannya...
Tapi orang itu bilang dia suka jembatan. Karena jembatan itu kuat, rendah hati dan setia. Dia gak akan pernah protes setiap hari orang dan kendaraannya meninjak injak bahunya :p Jembatan itu menghubungkan, perantara. Bukan karena peran dia tidak penting--tapi mungkin--karena memang ia yang punya ability menarik semua orang agar hijarah
Bagiku, menjadi rendah hati itu memang penting, tapi yang lebih penting adalah bagaimana cara menempatkan diri kita agar menjadi sebermanfaat mungkin, dan tentunya, seikhlas mungkin. Pada akhirnya entah itu jembatan atau mercusuar, kita nggak bisa memilih mana yang lebih baik untuk kita contoh. Yang harus kita lakukan adalah bercermin pada keduanya untuk jadi manusia yang lebih baik lagi..
Seperti kokohnya mercusuar
Seperti rendah hatinya jembatan
There's nothing as "it's just me"

Tapi orang itu bilang dia suka jembatan. Karena jembatan itu kuat, rendah hati dan setia. Dia gak akan pernah protes setiap hari orang dan kendaraannya meninjak injak bahunya :p Jembatan itu menghubungkan, perantara. Bukan karena peran dia tidak penting--tapi mungkin--karena memang ia yang punya ability menarik semua orang agar hijarah
Bagiku, menjadi rendah hati itu memang penting, tapi yang lebih penting adalah bagaimana cara menempatkan diri kita agar menjadi sebermanfaat mungkin, dan tentunya, seikhlas mungkin. Pada akhirnya entah itu jembatan atau mercusuar, kita nggak bisa memilih mana yang lebih baik untuk kita contoh. Yang harus kita lakukan adalah bercermin pada keduanya untuk jadi manusia yang lebih baik lagi..
Seperti kokohnya mercusuar
Seperti rendah hatinya jembatan
There's nothing as "it's just me"
Subscribe to:
Posts (Atom)